Rabu, 16 April 2014

IMS, HIV DAN AIDS


Dalam artikel kali ini saya akan memberikan suatu informasi yang sangat mengerikan tetapi cukup bermanfaat bagi kita semua. Kalian harus membacanya mungkin dalam membaca artikel ini kalian semua Nampak sangat ngeri, tetapi ini sangat penting dan kita harus mengetahuinya.

IMS, HIV DAN AIDS

1.     IMS (Infeksi Menular Seksual)
Secara epidemologis, terdapat kaitan erat antara penyebaran IMS dengan penularan HIV. Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan seks melalui vagina, anus maupun mulut (oral). IMS juga dikenal dengan penyakit kotor atau penyakit kelamin. Namun IMS lebih luas maknanya, karena menunjukan cara penularannya. Tanda-tandanya tidak selalu ada pada alat kelamin, tetapi bisa dimata, di otak, mulut, hati, dan bagian tubuh lainnya. Contohnya HIV dan Hepatitis B yang menular lewat hubungan seks, tetapi penyakitnya tidak terlihat di alat kelamin. Artinya orang tersebut tampak sehat meskipun orangnya membawa bibit penyakit.

IMS sering tidak menampakan gejala apapun, terutama pada wanita. Namun ada pula gejala IMS yaitu sebagai berikut:
1.     Keluar cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda dengan biasanya;
2.     Rasa perih atau nyeri serta panas pada saat buang air kecil atau seringnya buang air kecil;
3.     Ada luka terbuka/basah disekitar kemaluan. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak;
4.     Ada tumbuhan seperti jengger ayam/ kutil disekitar kemaluan;
5.     Terjadi pembengkakan pada lipatan paha;
6.     Pada pria, terjadi pembebgkakan pada kantung zakar;
7.     Sakit perut di bagian bawah tetapi tidak berhubungan dengan haid/menstruasi;
8.     Keluar darah setelah berhubungan seks.

Adapun cara menanggulangi gejala IMS yaitu:
1.     Jangan mengobati sendiri;
2.     Segera periksakan diri kita kedokter untuk mengetahui lebih lanjut;
3.     Minum obat secara tuntas sesuai petunjuk dokter;
4.     Hindari minum antibiotic sembarangan karena menyebabkan kuman kebal sehingga penyakit susah diobati;
5.     Jangan berhubungan seks dahulu hingga IMS sembuh;

Tidak semua IMS dapat diobati
HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, Herpes dan Jengger Ayam termasuk jenis-jenis IMS yang tidak dapat disembuhkan.
HIV adalah yang paling berbahaya karena selain tidak dapat disembuhkan, HIV merusak kekebalan tubuh manusia untuk melawan penyakit apapun. Akibatnya, orang yang terkena HIV dapat menjadi sakit-sakitan dan banyak yang meninggal karenanya. Perlu di ingat HIV akan lebih mudah menular pada diri kita, jika kita terkena IMS.
HEPATITIS, merupakan peradangan hati yang dapat merusak hingga hati tidak dapat berfungsi dengan baik. Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, tetapi Hepatitis C hingga kini belum ada vaksinnya.
HERPES, sering kambuh dan sangat nyeri jika sedang kambuh, pada herpes yang dapat diobati hanya gejala pada luarnya saja, tetapi bibit penyakitnya akan tetap hidup dalam tubuh penderitan selamanya.
JENGGER AYAM, pada laki-laki dapat menyebabkan kanker penis sedangkan pada wanita seringkali dapat menyebabkan kanker Rahim.

2.     HIV dan AIDS

Situasi HIV dan AIDS di Indonesia
Penyakit HIV dan AIDS yang 25 tahun lalu sama sekali belum dikenal, saat ini sudah sangat memprihatinkan kelangsungan hidup manusia. Epidemi AIDS telah menyebar dengan sangat cepat dan melanda hampir seluruh negara di dunia. Saat ini Indonesia mengalami epidemi yang berkembang paling cepat di Asia. Walaupun prevalensi HIV diantara orang dewasa secara umum masih rendah, namun sudah mencapai tingkat yang cukup tinggi dikalangan tertentu, seperti Penasun (Pengguna Narkoba Suntik) dan Pekerja Seks Komersial. Di Papua, prevalensi di populasi umum lebih dari 20 kali rata-rata nasional.
Sebuah survey yang dilakukan di Papua baru-baru ini menemukan bahwa lebih dari 2,4% dari masyarakat umum terinfeksi HIV. Pada tahun 2004 kasus AIDS ditemukan di 16 provinsi, maka pada tahun 2007 telah ditemukan di 32 provinsi. Dengan demikian AIDS telah terjadi hampir di seluruh Indonesia. Sampai dengan 30 juni 2009, Departemen Kesehatan sudah melaporkan secara kumulatif kasus AIDS sebesar 17.699 orang dan dilaporkan dari 32 provinsi serta 300 kab/kota. Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1. Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 48,8%, IDU 41,5%, dan Homoseksual 3,3%. Proporsi kumulatif  kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (50,07%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,63%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,49%).
Proporsi kasus AIDS yang dilaporkan telah meninggal adalah 20,7%. Proporsi kasus AIDS yang terbanyak pada usia 20-29 tahun, mengimplikasikan bahwa terjainya transmisi dan penularan virus HIV terjadi antara kurun waktu 5-10 tahun sebelumnya yaitu pada usia 10-19 tahun. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius mengingat sampai saat ini penyakit ini mempunyai dampak psikososial yang sangat tinggi dan berimplikasi terhadap masa depan anak bangsa.

HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tidak mampu melindungi dari serangan penyakit lain.

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
AIDS adalah kumpulan dari beberapa gejala penyakit akibat menurunya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV dan AIDS. Yang sudah ditemukan adalah obat ARV (Anti Retro Viral) yaitu obat untuk mengendalikan jumlah virus HIV dan meningkatkan kualitas hidup Odha (Orang dengan HIV dan AIDS)

Penularan HIV hanya bisa tertularkan oleh orang yang telah terinfeksi HIV melalui:
1.     Hubungan seks berganti-ganti pasangan;
2.     Penggunaan jarum suntik narkoba, tindik dan tato yang tidak sterill/bergantian;
3.     Transfusi darah tanpa screening.

Cara pencegahan virus HIV:
1.     Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah;
2.     Bersikap setia dengan pasangan/tidak berganti-ganti pasangan seksual;
3.     Tidak menggunakan jarum suntik narkoba secara bergantian.

HIV tidak akan menular apabila:
1.     Melalui Udara;
2.     Bersalaman dan berpelukan;
3.     Batuk ataupun bersin;
4.     Memakai fasilitas umum seperti toilet dan kolam renang;
5.     Berbagi makanan dan minuman atau menggunakan alat makan bersama, semua kegiatan bisa aman selama tidak ada sarana perpindahan cairan tubuh dan darah.

Tanda-tanda orang yang terkena HIV:
1.     Tidak ada tanda-tanda khusus pada orang yang tertular HIV;
2.     Penampilan fisik seseorang bukan jaminan bebas dari HIV;
3.     Semua orang bisa tekena HIV dan AIDS tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, usia, suku, agama, ras, pendidikan, pekerjaan, dll.
4.     Sebelum HIV berubah menjadi AIDS orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV;
5.     Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular HIV dapat menularkan HIV kepada orang lain.

Dukungan untuk Odha (Orang Dengan HIVdan AIDS).
Banyak yang dapat kita lakukan untuk membantu orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Mereka dapat merupakan pasangan atau pacar, suami atau isteri, teman, keluarga, anak kita, bahkan orang tua kita sendiri.
·        Berada di dekatnya, dan berilah dukungan untuk menenangkan;
·        Memahami perubahan emosinya dan beri pendapat yang positif;
·        Memberi kekuatan bila kemungkinan dia menghadapi cap buruk (stigma) dan perlakuan yang berbeda;
·        Cari informasi tentang layanan dan perwatan;
·        Sentuhan dan pelukan yang hangatakan membuatnya tahu, kita masih peduli terhadapnya;
·        Ingatkan untuk disiplin menjalankan perawatan yang dijalani, seperti minum ARV (Anti Retro Viral) yaitu obat yang memperlambat virus berkembang biak.

Sumber :  Buku Informasi Umum HIV dan AIDS

0 komentar:

Posting Komentar