Dalam artikel kali ini
saya akan memberikan suatu informasi yang sangat mengerikan tetapi cukup bermanfaat
bagi kita semua. Kalian harus membacanya mungkin dalam membaca artikel ini
kalian semua Nampak sangat ngeri, tetapi ini sangat penting dan kita harus
mengetahuinya.
1.
IMS
(Infeksi Menular Seksual)
Secara epidemologis,
terdapat kaitan erat antara penyebaran IMS dengan penularan HIV. Infeksi
Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang salah satu penularannya melalui
hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini
termasuk hubungan seks melalui vagina, anus maupun mulut (oral). IMS juga
dikenal dengan penyakit kotor atau penyakit kelamin. Namun IMS lebih luas
maknanya, karena menunjukan cara penularannya. Tanda-tandanya tidak selalu ada
pada alat kelamin, tetapi bisa dimata, di otak, mulut, hati, dan bagian tubuh
lainnya. Contohnya HIV dan Hepatitis B yang menular lewat hubungan seks, tetapi
penyakitnya tidak terlihat di alat kelamin. Artinya orang tersebut tampak sehat
meskipun orangnya membawa bibit penyakit.
1. Keluar
cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda dengan biasanya;
2. Rasa
perih atau nyeri serta panas pada saat buang air kecil atau seringnya buang air
kecil;
3. Ada
luka terbuka/basah disekitar kemaluan. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga
tidak;
4. Ada
tumbuhan seperti jengger ayam/ kutil disekitar kemaluan;
5. Terjadi
pembengkakan pada lipatan paha;
6. Pada
pria, terjadi pembebgkakan pada kantung zakar;
7. Sakit
perut di bagian bawah tetapi tidak berhubungan dengan haid/menstruasi;
8. Keluar
darah setelah berhubungan seks.
Adapun
cara menanggulangi gejala IMS yaitu:
1. Jangan
mengobati sendiri;
2. Segera
periksakan diri kita kedokter untuk mengetahui lebih lanjut;
3. Minum
obat secara tuntas sesuai petunjuk dokter;
4. Hindari
minum antibiotic sembarangan karena menyebabkan kuman kebal sehingga penyakit
susah diobati;
5. Jangan
berhubungan seks dahulu hingga IMS sembuh;
Tidak
semua IMS dapat diobati
HIV/AIDS, Hepatitis B
dan C, Herpes dan Jengger Ayam termasuk jenis-jenis IMS yang tidak dapat
disembuhkan.
HIV
adalah yang paling berbahaya karena selain tidak dapat disembuhkan, HIV merusak
kekebalan tubuh manusia untuk melawan penyakit apapun. Akibatnya, orang yang
terkena HIV dapat menjadi sakit-sakitan dan banyak yang meninggal karenanya.
Perlu di ingat HIV akan lebih mudah menular pada diri kita, jika kita terkena
IMS.
HEPATITIS,
merupakan peradangan hati yang dapat merusak hingga hati tidak dapat berfungsi
dengan baik. Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, tetapi
Hepatitis C hingga kini belum ada vaksinnya.
HERPES,
sering kambuh dan sangat nyeri jika sedang kambuh, pada herpes yang dapat
diobati hanya gejala pada luarnya saja, tetapi bibit penyakitnya akan tetap
hidup dalam tubuh penderitan selamanya.
JENGGER AYAM,
pada laki-laki dapat menyebabkan kanker penis sedangkan pada wanita seringkali
dapat menyebabkan kanker Rahim.
2.
HIV
dan AIDS
Situasi
HIV dan AIDS di Indonesia
Penyakit HIV dan AIDS
yang 25 tahun lalu sama sekali belum dikenal, saat ini sudah sangat
memprihatinkan kelangsungan hidup manusia. Epidemi AIDS telah menyebar dengan
sangat cepat dan melanda hampir seluruh negara di dunia. Saat ini Indonesia
mengalami epidemi yang berkembang paling cepat di Asia. Walaupun prevalensi HIV
diantara orang dewasa secara umum masih rendah, namun sudah mencapai tingkat
yang cukup tinggi dikalangan tertentu, seperti Penasun (Pengguna Narkoba
Suntik) dan Pekerja Seks Komersial. Di Papua, prevalensi di populasi umum lebih
dari 20 kali rata-rata nasional.
Sebuah survey yang
dilakukan di Papua baru-baru ini menemukan bahwa lebih dari 2,4% dari
masyarakat umum terinfeksi HIV. Pada tahun 2004 kasus AIDS ditemukan di 16
provinsi, maka pada tahun 2007 telah ditemukan di 32 provinsi. Dengan demikian
AIDS telah terjadi hampir di seluruh Indonesia. Sampai dengan 30 juni 2009,
Departemen Kesehatan sudah melaporkan secara kumulatif kasus AIDS sebesar
17.699 orang dan dilaporkan dari 32 provinsi serta 300 kab/kota. Rasio kasus
AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1. Cara penularan kasus AIDS
kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 48,8%, IDU 41,5%, dan
Homoseksual 3,3%. Proporsi kumulatif
kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (50,07%),
disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,63%) dan kelompok umur 40-49 tahun
(8,49%).
Proporsi kasus AIDS
yang dilaporkan telah meninggal adalah 20,7%. Proporsi kasus AIDS yang
terbanyak pada usia 20-29 tahun, mengimplikasikan bahwa terjainya transmisi dan
penularan virus HIV terjadi antara kurun waktu 5-10 tahun sebelumnya yaitu pada
usia 10-19 tahun. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius mengingat sampai
saat ini penyakit ini mempunyai dampak psikososial yang sangat tinggi dan
berimplikasi terhadap masa depan anak bangsa.
HIV
(Human Immuno Deficiency Virus)
HIV adalah virus
penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tidak
mampu melindungi dari serangan penyakit lain.
AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
AIDS adalah kumpulan
dari beberapa gejala penyakit akibat menurunya sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh HIV. Saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV dan
AIDS. Yang sudah ditemukan adalah obat ARV (Anti Retro Viral) yaitu obat untuk
mengendalikan jumlah virus HIV dan meningkatkan kualitas hidup Odha (Orang
dengan HIV dan AIDS)
Penularan
HIV hanya bisa tertularkan oleh orang yang telah terinfeksi HIV melalui:
1. Hubungan
seks berganti-ganti pasangan;
2. Penggunaan
jarum suntik narkoba, tindik dan tato yang tidak sterill/bergantian;
3. Transfusi
darah tanpa screening.
Cara
pencegahan virus HIV:
1. Tidak
melakukan hubungan seks sebelum menikah;
2. Bersikap
setia dengan pasangan/tidak berganti-ganti pasangan seksual;
3. Tidak
menggunakan jarum suntik narkoba secara bergantian.
HIV
tidak akan menular apabila:
1. Melalui
Udara;
2. Bersalaman
dan berpelukan;
3. Batuk
ataupun bersin;
4. Memakai
fasilitas umum seperti toilet dan kolam renang;
5. Berbagi
makanan dan minuman atau menggunakan alat makan bersama, semua kegiatan bisa
aman selama tidak ada sarana perpindahan cairan tubuh dan darah.
Tanda-tanda
orang yang terkena HIV:
1. Tidak
ada tanda-tanda khusus pada orang yang tertular HIV;
2. Penampilan
fisik seseorang bukan jaminan bebas dari HIV;
3. Semua
orang bisa tekena HIV dan AIDS tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, usia, suku,
agama, ras, pendidikan, pekerjaan, dll.
4. Sebelum
HIV berubah menjadi AIDS orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa sehat
seperti orang lain yang tidak tertular HIV;
5. Meskipun
tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular HIV dapat menularkan HIV
kepada orang lain.
Dukungan
untuk Odha (Orang Dengan HIVdan AIDS).
Banyak yang dapat kita
lakukan untuk membantu orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Mereka dapat merupakan
pasangan atau pacar, suami atau isteri, teman, keluarga, anak kita, bahkan
orang tua kita sendiri.
·
Berada di dekatnya, dan berilah dukungan
untuk menenangkan;
·
Memahami perubahan emosinya dan beri
pendapat yang positif;
·
Memberi kekuatan bila kemungkinan dia
menghadapi cap buruk (stigma) dan perlakuan yang berbeda;
·
Cari informasi tentang layanan dan
perwatan;
·
Sentuhan dan pelukan yang hangatakan
membuatnya tahu, kita masih peduli terhadapnya;
·
Ingatkan untuk disiplin menjalankan
perawatan yang dijalani, seperti minum ARV (Anti Retro Viral) yaitu obat yang
memperlambat virus berkembang biak.
Sumber : Buku
Informasi Umum HIV dan AIDS
0 komentar:
Posting Komentar